Selamatkan Mereka

 photo 20140127_182937_penderita-lumpuh-layu_zpsk1nsea7x.jpg" />  photo unduhan_zpscvsqtv1t.jpg" />  photo Pemabuk_zpsdkgd9fxc.jpg" />  photo images 7_zpshlotigqc.jpg" />  photo een-sukaesih-673x357_zpswd4l2dgl.jpg" />  photo images 5_zpsywpp0c5b.jpg" />  photo images 6_zps4qalzgc4.jpg" />  photo images 4_zpsyzr4393l.jpg" />  photo images 3_zpsfdbi0unj.jpg" />  photo images 2_zpsjibxwr37.jpg" />  photo images 1_zps3qkxhjic.jpg" />  photo Keluarga Miskin Penderita Lumpuh Berjuang Hidup dari Canang_392311_zpss4igxcde.jpg" />

Sabtu, 28 Februari 2015



One Heart  / Satu Hati


Matius 18:19
Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa- Ku yang di sorga.

Kuasa kekuatan dalam kesehatian ini tidak bisa dianggap enteng, sebab kesehatian dua orang saja sudah besar kuasanya.

Amos 3:3
Berjalankah dua orang bersama- sama, jika mereka belum berjanji?

APAKAH KESATUAN HATI?

Sehati berarti sebuah kesatuan. Ada kesatuan tujuan, visi, dan impian yang ingin diraih.
Tanpa adanya kata sepakat, segala hal tidak akan bisa terjadi dengan baik. Ketika kita tidak punya satu hati untuk membangun negeri, membangu gereja, maka semua akan mudah dihancur leburkan. Yang namanya sehati adalah saling menopang, saling menguatkan, tidak ada yang namanya sehati jika kita saling mencabik dan menghancurkan.

Sehati juga berarti mengikatkan diri, sama seperti Daud dan Yonathan. Semua orang di dunia ini inginnya bebas dan independen. Masalahnya tidak semua orang independen memiliki prinsip yang sama dengan Tuhan dan ajaran FirmanNya. Padahal Tuhan ingin setiap kita mengikatkan diri dengan Tuhan dan gerejaNya.

Sehati juga berarti kita menutup setiap celah perpecahan yang ada. Orang yang sehati tidak memberi kesempatan untuk terjadinya salah mengerti dan kesalahpahaman.

LANDASAN KESATUAN HATI

1. Landasan kesatuan hati adalah Kristus
Landasan kesehatian bukan sekedar keinginan atau kebutuhan yang sama, bukan juga sekedar berasal dari satu suku atau wilayah yang sama. Banyak orang menjadi satu karena adanya kegiatan atau program yang ingin dicapai. Bahkan justru karena program yang ingin dicapai, orang bisa terpecah-pecah.
Dasar dari kesatuan hati yang benar harus Kristus. Jika landasannya bukan Kristus, tidak akan ada kesatuan hati yang akan terjadi.

Kisah Para Rasul 2:46-47
Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap- tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing- masing secara bergilir dan makan bersama- sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap- tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.

Ketika mereka sehati, fokus mereka adalah Tuhan, janji Tuhan, apa yang sudah Tuhan katakan dalam hidup mereka, bukan karena pelayanan, bukan karena program. Gereja mula-mula bergabung karena mereka tahu apa yang menjadi tanggung jawab mereka.

Kisah Para Rasul 4:32
Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.

Mereka bersatu supaya janji Tuhan boleh dinyatakan. Kita bikin acara atau program atau perkumpulan apapun, tanpa Kristus, tidak akan pernah ada yang namanya kesatuan hati.

2. Landasan kesatuan hati bukan untuk kepentingan pribadi
Filipi 2:1-2
Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan,

Suami dan istri menjadi satu bukan karena keduanya saling mengalah, saling membuang bagian setengahnya, tetapi karena keduanya berhubungan kepada Satu yaitu Yesus Kristus. Jika semuanya hanya untuk menjadi satu, tanpa Kristus, suatu saat batasan manusia akan mencapai akhirnya dan terpecah juga.
Gereja tidak mungkin dibangun dengan kuat di atas program-program gereja yang orang-orangnya mengalami kekalahan. Jika kita berpikir karena pelayanan, kita menjadi hebat, kita salah. Landasan gereja adalah para rasul dan para nabi dengan Kristus sebagai batu penjuru. Sebab jika semua program dan pelayanan itu sudah selesai, maka sakit hati dan perpecahan bisa muncul.

Kekristenan itu bisa disatukan ketika Kristus yang menjadi dasar, ketika Kristus yang ditinggikan.

MENGAPA KESATUAN HATI PENTING?

  1. Sinergi
  2. Sudut pandang sama
  3. Keberanian
  4. Semangat juang yang luar biasa

Yosua dan timnya sanggup merobohkan tembok Yerikho. Gideon dan 300 tentaranya sanggup menghabisi tentara Midian. Daud dengan 400 orang gua Adulam, setelah diubahkan menjadi perwira-perwira Daud yang luar biasa.
Untuk melihat bangsa yang dibangkitkan, pelayanan yang berdampak, kita harus punya kesatuan hati untuk melihat visi ke arah sana yang dibangun di atas Kristus.

BAGAIMANA MEMILIKI KESATUAN HATI?

1. Terhubung dengan Kristus
Filipi 2:5
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,

Kehatian, ikatan, pikiran, dan hati yang satu di dalam Kristus. Kalau kita tidak terhubung dengan Kristus, bagaimana kita bisa tahu apa yang Tuhan mau, yang Tuhan kehendaki. Setiap kita harus bersatu dengan yang Satu itu yaitu Kristus Yesus. Tugas gereja adalah bagaimana memfasilitasi jemaatnya untuk bisa berjalan dengan Tuhan, mengalami Tuhan setiap hari.


2. Menjalin hubungan dan membangun komunikasi yang baik yang sehat.
Kisah Para Rasul 2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap- tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing- masing secara bergilir dan makan bersama- sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
Ketika kita menjalin hubungan setiap hari, yang saling terbuka dan saling mengasihi, tidak mungkin tidak adanya kesatuan hati. Hubungan semacam inilah yang membuat kita bisa bersatu.


3. Fokusnya harus satu, yaitu Tuhan dan Kerajaan Allah
Jika kita mempunyai fokus ini, kesatuan hatinya akan berada di level yang lebih dalam karena kita tahu ini untuk Tuhan, bukan sekedar hubungan di permukaan yang sekedar kenal.


4. Digerakkan oleh panggilan kita masing-masing dalam Kerajaan Allah
Bukan hanya Tuhan dan kerajaanNya, tapi juga digerakkan oleh panggilan Tuhan dalam hidup kita. Bukan sekedar digerakkan oleh program atau pelayanan yang dikerjakan sama-sama.

by Pdt. Leonardo Sjiamsuri

 

 

Jumat, 27 Februari 2015


One Heart for One Revolution



Matius 22:34-40
Ketika orang- orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang- orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia: ” Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat? ” Jawab Yesus kepadanya: ” Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. ”


1. Miliki Hati yang Murni

Ketika kita masuk dalam sebuah kesatuan hati, motivasi hati itu penting dalam hal ini. Kita harus memiliki motivasi yang benar ketika kita berdoa dan bertanya kepada Tuhan Yesus.
Mungkin motivasi kita tidak sampai pada tahap untuk mencobai Tuhan Yesus, namun mungkin motivasi kita ketika berdoa adalah doa yang salah. Mari kita masuk di 2015 dengan hati yang polos seperti anak-anak, biar Tuhan yang menuntun jalan kita untuk kemana.
Motivasi hati yang murni adalah kepada Tuhan Yesus, bukan tentang kita atau kebutuhan kita. Miliki motivasi hati yang mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus. Saat kita mengarahkan pandangan kita kepada Tuhan Yesus, kondisi sekitar akan menjadi pudar sebab kemuliaan Tuhan lebih besar dari semuanya.
Mulai ONE HEART dengan hati. Hati yang benar di hadapan Tuhan, hati yang polos, hati yang tulus di hadapan Tuhan. Saat pertama kali kita terima Tuhan, bukankah kita juga polos seperti demikian. Apapun yang Tuhan sampaikan, kita polos, melangkah, dan menurut dengan Tuhan. Anehnya semakin kita dewasa, semakin kenal Tuhan, kita seperti ahli Taurat yang justru mencobai Tuhan Yesus, mulai timbul keraguan.


Fokus pandangan kita kepada Tuhan dan biarkan hati kita murni di hadapan Tuhan.



2. Miliki Prioritas yang Benar

Walaupun motivasinya salah, ahli Taurat bertanya sebuah pertanyaan yang sangat penting dan benar, yakni mengenai Hukum Terutama. Saat kita memiliki motivasi hati yang benar, pasti punya pertanyaan yang benar kepada Tuhan.
Seringkali saat kita bertanya kepada Tuhan, fokusnya adalah tentang saya dan saya. Mari kita mereview kembali apakah kita benar-benar mengasihi Tuhan dengan segenap hati kita. Apakah dari pekerjaan kita dan keseharian kita mencerminkan tentang apa yang utama untuk Tuhan kerjakan dalam hidup kita.
Miliki prioritas yang benar saat kita mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama dalam kehidupan kita. Jadikan prioritas yang benar ini menjadi sebuah termostat dalam kehidupan kita. Apakah pelayanan kita di CG, di pekerjaan, di gereja, dan di keluarga, sudah menunjukkan kasih kepada Tuhan dengan segenap hati, segenap jiwa, apakah hal itu juga menunjukkan kasih kepada sesama kita.




3. Mengasihi Tuhan Yesus lebih lagi

Setelah memiliki hati yang murni, pastikan prioritas kita benar, dan setelah prioritas kita benar, pastikan kita mengasihi Tuhan lebih lagi dalam kehidupan kita.
Cara kita mengekspresikan kasih kepada Tuhan lebih lagi:


1. Mengetahui dan menjalankan rencanaNya
Melihat hari kemarin dan hari ini dengan ucapan syukur. Berjalan dan melihat hari esok dengan mata iman.


2. Mencintai apa yang Tuhan cintai
Ketika kita mengasihi Tuhan lebih dari sebelumnya, maka kita juga akan belajar mencintai apa yang Dia cintai. Ada 2 hal yang Tuhan cintai, yang pertama adalah Tuhan mencintai rumahNya dan kita juga harus berusaha mencintai Rumah Tuhan lebih dari sebelumnya. Yang kedua Tuhan mencintai umatNya / orang-orang di sekitar kita.
Apakah kita mencintai dan mengasihi apa yang Tuhan cintai? Apakah kita mencintai orang-orang di sekitar kita yang Tuhan cintai? Hari ini tantang diri kita untuk bisa perlebar dan membuka diri untuk bisa mencintai orang lain lebih lagi, mencintai gereja Tuhan lebih lagi, mencintai apa yang Tuhan cintai.


3. Memberikan kepada Tuhan lebih lagi

Level 1. Memberi dengan iman, sekalipun keadaan tidak cukup, tetap memberi
Level 2. Memberi dengan ketaatan dan ucapan syukur
Level 3. Memberi karena kita tahu dipanggil untuk menjadi berkat, bukan untuk dinikmati sendiri



4. Mengasihi Orang di Sekitar Kita Lebih Dari Sebelumnya

Jangan melihat masalah kita sendiri. Saat kita melihat masalah kita sendiri, beban kita akan jadi besar dan kita akan semakin terbeban. Namun saat kita melihat masalah orang lain, maka kita akan melihat orang-orang di sekitar kita yang lebih membutuhkan.

by Ps. Mulyadi Budiyanto

 

 

Senin, 23 Februari 2015

"PANDAILAH MEMILIH TEMAN"

Teman adalah seseorang yang sangat kita butuhkan dalam kehidupan ini,sampai2 ada yang bilang tanpa teman hidup ini terasa hampa..wuihhh.. :p

Tapi bisa dibilang memang seperti itu,betapa sepinya hidup ini tanpa teman,hidup sendiri,apa2 sendiri,oh nooo.. :(

tapi,gimana sih cara mencari teman yang baik,apa yang Alkitab ajarkan tentang memilih seorang teman yang baik??
sebelum belajar  tentang gimana sih mencari teman yang baik, merenunglah sejenak,katakan pada diri sendiri :
 "AKU HARUS TERLEBIH DULU MENJADI TEMAN YANG BAIK"
hehehe...

Oke,yuk kita mulai..mari kita baca di 2 Samuel 13
Disini kita akan belajar dari Amnon, anak Raja Daud, di ayat ini dikisahkan Amnon mencintai Tamar,sodaranya sendiri,anak Raja Daud tapi lain Ibu.

Hati Amnon sangat tergoda, sehingga ia jatuh sakit karena Tamar, saudaranya itu, sebab anak perempuan itu masih perawan dan menurut anggapan Amnon mustahil untuk melakukan sesuatu terhadap dia (ayat 2).
Lalu bagaimana cara Amnon untuk mendapatkan wanita pujaan hatinya itu?? disinilah mulai hadir seorang sahabatnya bernama Yonadab (inget!!! sahabat dekat belum tentu sahabat baik).

Amnon mempunyai seorang sahabat bernama Yonadab, anak Simea kakak Daud. Yonadab itu seorang yang sangat cerdik (ayat 3).
Dikatakan Yonadab adalah sahabat Amnon,dan dia seorang yang sangat cerdik,bahasa gampangnya ya banyak akal gitulah..

Yonadab yang adalah sahabatnya,pasti penasaran apa yang terjadi pada Amnon,sehinggga di ayat 4 dia bertanya kepada Amnon,"kenapa wajahmu gegana(gelisah,galau merana) setiap pagi?"
Amnon pun dengan polos bercerita apa yang terpendam dilubuk hatinya itu..
Seolah olah datang sebagai orang yang penuh perhatian dan berjiwa pahlawan,Yonadab memulai aksinya dengan memberikan jalan keluar yang bisa membantu Amnon untuk mendapatkan Tamar sang mawar pujaan hatinya itu.begini nih katanya di ayat 5:

"Lalu berkatalah Yonadab kepadanya: "Berbaringlah di tempat tidurmu dan berbuat pura-pura sakit. Apabila ayahmu datang menengok engkau, maka haruslah engkau berkata kepadanya: Izinkanlah adikku Tamar datang memberi aku makan. Apabila ia menyediakan makanan di depan mataku, sehingga aku dapat melihatnya, maka aku akan memakannya dari tangannya."

tetapi sayangnya Amnon adalah orang yang mudah percaya dan tidak berpikir panjang, tidak mau memikirkan dahulu baik atau tidak nya nasehat dari sahabatnya itu, sehngga tanpa disadari disinilah awal dari malapetaka yang akan menimpa dirinya bahkan lebih parah menimpa keluarganya..(makanya hati2 lah memilih sahabt,juga jangan mudah percaya,pertimbangkan dulu dengan matang baik tidak nya nasehat seseorang)

karena niat hatinya yang begitu besar untuk mendapatkan Tamar, dan nasehat dari sahabatnya yang terlihat seperti penolong itu, dilakukanyalah setiap nasehat Yonadab sahabatnya itu.

Ayat 6-14 menceritakan bagaimana Amnon melancarkan aksinya yang jahat itu untuk mendapatkan (lebih tepatnya menodai) saudaranya sendiri. Bahkan ia berani membohongi Raja Daud ayahnya sendiri..ohhh noo..
terjadilah hal2 yang sangat jahat dan mengerikan.
bahkan lebih jahat lagi,sesudah memuaskan nafsunya yang jahat itu, Amnon malah jadi membenci Tamar,yang tadinya begitu dicintainya.setelah di nodai,dibentak,di usir dengan paksa.sungguh gelapnya hati seseorang yang sudah dikuasai nafsu jahat. berhati hatilah anda para wanita,jangan sampai anda tertipu.jadilah wanita yang berhikmat dan selalu menjaga diri.

lanjut kisah yang tadi, setelah kejadian itu, mulailah terjadi malapetaka di keluarganya, Absalom kakak Tamar tau kejadian jahat yang menimpa adiknya dan menyimpan dendam kepada Amnon, sampai akhirnya ia merencanakan pembunuhan dan benar2 terjadi, dibunuhlah Amnon oleh orang2 yang disuruh Absalom kakak Tamar sepeti yang tertulis di ayat2 selanjutnya.

Teman-teman, disini kita banyak belajar bagaimana kita harus pandai memilih sahabat yang benar,supaya kita tidak jatuh dipergaulan yang buruk.
(1 Korintus 15:33 --Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.)

Pandailah memilih teman dan pergaulan, banyaklah membaca Firman Tuhan,banyaklah berdoa meminta Hikmat dan perlindungan kepada Tuhan.supaya kita terluput dari hal2 yang jahat yang kadang kita tidak tau karena kita tidak mempertimbangkanya lebih dulu.

Tuhan Yesus memberkati kita.








Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12:2