Selamatkan Mereka

 photo 20140127_182937_penderita-lumpuh-layu_zpsk1nsea7x.jpg" />  photo unduhan_zpscvsqtv1t.jpg" />  photo Pemabuk_zpsdkgd9fxc.jpg" />  photo images 7_zpshlotigqc.jpg" />  photo een-sukaesih-673x357_zpswd4l2dgl.jpg" />  photo images 5_zpsywpp0c5b.jpg" />  photo images 6_zps4qalzgc4.jpg" />  photo images 4_zpsyzr4393l.jpg" />  photo images 3_zpsfdbi0unj.jpg" />  photo images 2_zpsjibxwr37.jpg" />  photo images 1_zps3qkxhjic.jpg" />  photo Keluarga Miskin Penderita Lumpuh Berjuang Hidup dari Canang_392311_zpss4igxcde.jpg" />

Selasa, 31 Maret 2015

MAXIMIZING YOUR CAPACITY

Oleh: Paulus Winarto *
bottle_with_colored_water_in_glass-other
If you keep learning, keep growing, God will keep blessing.
- Rick Warren
Lola – sebut saja begitu – tampaknya sungguh bermuka badak. Berkali-kali ia kena teguran keras dari atasannya untuk masalah yang sama namun Lola tidak juga menunjukkan perubahan. Memang setiap kali ditegur, Lola selalu mengakui kesalahan dan meminta maaf. Sayangnya, permintaan maaf ini tidak serta merta diikuti dengan tekad untuk merubah diri menjadi lebih baik.
Selain itu, anak-anak buah Lola juga kerap mengeluh karena kreativitas mereka seolah dibelenggu oleh Lola yang terbilang karyawan senior itu. Berbagi ide segar demi kemajuan perusahaan kerap kali langsung dimentahkan oleh Lola. Alasannya klasik: perusahaan tidak pernah melakukan hal tersebut sehingga terlalu berisiko untuk diterapkan.
Meski sudah diyakinkan dengan berbagai data ilmiah tentang begitu banyak perusahaan lainnya yang menerapkan ide inovatif yang hampir serupa, Lola tetap saja menolaknya. “Udah, jangan banyak ngomong. Saya lebih tahu urusan beginian daripada kamu. Kamu masih anak ingusan saja, saya sudah jadi supervisor di sini,” begitu kalimat yang sering kali dilontarkannya. Menusuk hati memang tapi apa boleh buat. Anak-anak buahnya hanya menurut. Alhasil seiring perjalanan waktu, divisi tempat Lola memimpin mengalami stagnasi. Turn over pun tinggi lantaran banyak yang merasa tidak dihargai dan kreativitasnya diberangus.
Benar kata para pakar karir bahwa di dunia kerja akan ada 4 jenis karyawan jika dilihat dari sudut pandang motivasi dan kemampuan kerja. Ilustrasinya terlihat pada gambar di bawah ini.
motivasi
Tentu perusahaan sangat mengharapkan semua karyawannya ada di kwadran III (memiliki motivasi kerja tinggi dan kemampuan kerja yang tinggi) namun memang tidak mudah mendapatkannya. Kalau saja ada sekitar 20 persen karyawan di sebuah perusahaan seperti itu, maka itu sudah sangat bagus.
Mereka yang berada di kwadran I sebaiknya tidak direkrut agar tidak menjadi racun atau benalu di dalam perusahaan. Kalau pun sudah terlanjur ada, cobalah untuk dibina dengan berbagai cara: dilatih, dimentoring, ditegur, dst. Jika tidak bisa, apa boleh buat, terkadang harus “dibinasakan”. Misalnya dengan cara dimutasi, ditawarkan pensiun dini, dipaksa mengundurkan diri hingga dipecat.
Para fresh graduated umumnya berada di kwadran II. Mereka masih sangat bersemangat karena usia masih muda namun belum punya pengalaman kerja memadai sehingga kemampuan kerja masih terbilang rendah, meski prestasi akademik bisa jadi sangat cemerlang. Namun bukankah dunia kerja tidak selalu seindah teori di bangku-bangku kuliah?
Yang terkadang bisa menjadi masalah besar adalah mereka di kwadran IV. Lola termasuk di dalamnya. Umumnya yang berada di sini adalah mereka yang sudah senior, bahkan amat senior sehingga nyaris jenuh. Mereka telah menduduki jabatan tertinggi sesuai persyaratan yang ada di perusahaan. Untuk naik ke jabatan yang lebih tinggi, terkadang sudah nyaris mustahil mengingat usia atau persyaratan minimal pendidikan. Dengan kata lain, ada sebagian yang sudah keburu malas jika harus kuliah lagi atau mengikuti sejumlah pelatihan.
Mereka yang ada di kwadran IV dalam hal tertentu bisa dikatakan orang yang sudah banyak makan asam garam dalam bidangnya . Dalam dunia seprofesi, mereka mungkin dianggap sebagai orang yang ahli. Sayangnya, tanpa sikap mau diajar, mereka cenderung merasa tahu segalanya tentang bidang tersebut. Dampaknya, mereka berhenti belajar dan divisi yang mereka pimpin pun berhenti bertumbuh.
Benar kata Sydney Harris, “Seorang pemenang tahu betapa banyak yang masih harus dipelajarinya, meski ia telah dianggap ahli oleh orang lain; seorang pecundang ingin dianggap ahli oleh orang lain sebelum ia cukup belajar untuk mengetahui betapa sedikit yang diketahuinya”. A winner knows how much he still has to learn, even when he is considered an expert by others; a loser wants to be considered an expert by others before he has learned enough to know how little he knows.
ARE YOU GROWING?
Saya sangat salut dengan mentor saya, John C. Maxwell. Ia masih terus belajar meski ia telah menulis lebih dari 70 buku kepemimpinan dan sejak beberapa tahun lalu dikukuhkan sebagai guru kepemimpinan paling berpengaruh di dunia (the world’s most influential leadership guru) berdasarkan survei internasional lembaga Leadership Gurus International (LeadershipGurus.net). EQUIP, organisasi non-profit yang didirikan pria kelahiran tahun 1947 itu telah melatih lebih dari 5 juta pemimpin di lebih dari 175 negara. Saya sungguh beruntung menjadi bagian dari kegerakan EQUIP ini (sebagai salah satu EQUIP Leadership Trainer).
Menjadi pribadi yang lebih baik bukanlah hal yang otomatis terjadi seiring dengan semakin bertambahnya usia seseorang. Agar menjadi lebih baik, diperlukan niat serta upaya yang nyata untuk terus belajar, berubah dan bertumbuh. Ketika kita menjadi pribadi yang lebih baik, hidup kita bisa lebih bermanfaat dan pada akhirnya kita layak untuk menjadi orang yang lebih sukses.
Secara praktis, Maxwell memberikan sejumlah indikator apakah kita saat ini sedang berada pada sebuah lingkungan yang bertumbuh (a growth environment), yaitu:
  1. Ada orang lain yang lebih pandai dari Anda (others are ahead of you).
  2. Anda terus merasa tertantang dengan hal-hal yang baru (you are continually challenged).
  3. Fokus Anda adalah ke depan (your focus id forward).
  4. Atmosfernya menguatkan atau memotivasi pertumbuhan (the atmosphere is affirming).
  5. Anda sering keluar dari zona nyaman (you are often out of your comfort zone).
  6. Anda bergairah ketika bangun tidur (you wake up excited).
  7. Kegagalan bukanlah musuh Anda (failure is not your enemy).
  8. Orang lain di sekeliling Anda pun terus bertumbuh (others are growing).
  9. Ada kesediaan untuk berubah menjadi lebih baik (there is a willingness to change).
  10. Pertumbuhan diteladankan dan diharapkan (growth is modeled and expected).
Pertanyaan sekarang, dari sepuluh indikator itu, berapa yang dengan tegas berani Anda jawab dengan kata “Ya”? Semakin sedikit jawaban ya, kemungkinan semakin kecil pula tingkat pertumbuhan yang Anda miliki untuk bisa memaksimalkan kapasitas Anda. Jika jumlah ya sangat sedikit, mungkin sudah saatnya Anda merubah sikap Anda atau memilih lingkungan baru demi optimalisasi pertumbuhan Anda agar hidup Anda bisa lebih bermanfaat. Semoga! ***
* Best Selling Author, Motivational Teacher, Leadership Trainer & Coach (John Maxwell Team). Klik www.pauluswinarto.com.
If you cannot be teachable, having talent won’t help you.
If you cannot be flexible, having a goal won’t help you.
If you cannot be grateful, having abundance won’t help you.
If you cannot be mentorable, having a future won’t help you.
If you cannot be durable, having a plan won’t help you.
If you cannot be reachable, having success won’t help you.
  • J. Konrad Hole



SUMBER : http://blog.pauluswinarto.com/2014/03/16/maximizing-your-capacity.html#more-691

Kamis, 26 Maret 2015

"Betapa indahnya kedatangan "kita" yang membawa kabar baik!"

ROMA 10

10:13Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
10:14Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
10:15Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!"


YESAYA 52

52:7. Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: "Allahmu itu Raja!"



kalau bukan kita siapa lagi, bagi kita yang sudah menerima kabar keselamatan, mari berikan juga itu kepada orang lain kluarga, sodara, sahabat, teman kerja, dan setiap org yg kita temui..supaya mereka juga diselamatkan.. karena "Betapa indahnya kedatangan "kita" yang membawa kabar baik!"


Gbu sodara2

Selasa, 24 Maret 2015

Murah hati


Semangkuk Nasi Putih

Cerita ini berdasarkan kisah nyata yang terjadi di negri Tiongkok. Pada sebuah senja dua puluh tahun yang lalu, terdapat seorang pemuda yang kelihatannya seperti seorang mahasiswa berjalan mondar mandir didepan sebuah rumah makan  cepat saji di kota metropolitan, menunggu sampai tamu direstoran sudah agak sepi, dengan sifat yang segan dan malu-malu dia masuk kedalam restoran tersebut.

Kemudian pemuda itu berkata: “Tolong sajikan saya semangkuk nasi putih”; dengan kepala menunduk pemuda ini berkata kepada pemilik rumah makan.

Sepasang suami istri muda pemilik rumah makan, memperhatikan pemuda ini hanya meminta semangkuk nasi putih dan tidak memesan lauk apapun, lalu menghidangkan semangkuk penuh nasi putih untuknya.

Ketika pemuda ini menerima nasi putih dan sedang membayar lalu berkata dengan pelan: “dapatkah menyiram sedikit kuah sayur diatas nasi saya.”

Istri pemilik rumah berkata sambil tersenyum:”Ambil saja apa yang engkau suka, tidak perlu bayar !”
Sebelum habis makan, pemuda ini berpikir:” kuah sayur gratis.” Lalu memesan semangkuk lagi nasi putih.
 
” Semangkuk tidak cukup anak muda, kali ini saya akan berikan lebih banyak lagi nasinya.”
Dengan tersenyum ramah pemilik rumah makan berkata kepada pemuda ini.
 
“Bukan, saya akan membawa pulang, besok akan membawa ke sekolah sebagai makan siang saya !”jawab pemuda.

Mendengar perkataan pemuda ini, pemilik rumah makan berpikir pemuda ini tentu dari keluarga miskin di luar kota, demi menuntut ilmu datang kekota, mencari uang sendiri untuk sekolah, kesulitan dalam keuangan.
Berpikir sampai disitu pemilik rumah makan lalu menaruh sepotong daging dan sebutir telur disembunyikan dibawah nasi, kemudian membungkus nasi tersebut sepintas terlihat hanya sebungkus nasi putih saja dan memberikan kepada pemuda ini.

Melihat perbuatannya, istrinya mengetahui suaminya sedang membantu pemuda ini, hanya dia tidak mengerti, kenapa daging dan telur disembunyikan dibawah nasi?

Suaminya kemudian membisik kepadanya :”Jika pemuda ini melihat kita menaruh lauk di nasinya dia tentu akan merasa bahwa kita bersedekah kepadanya, harga dirinya pasti akan tersinggung lain kali dia tidak akan datang lagi, jika dia ketempat lain hanya membeli semangkuk nasi putih, mana ada gizi untuk bersekolah.”

“Engkau sungguh baik hati, sudah menolong orang masih menjaga harga dirinya.”
“Jika saya tidak baik, apakah engkau akan menjadi istriku ?”
Sepasang suami istri muda ini merasa gembira dapat membantu orang lain.

“Terima kasih, saya sudah selesai makan.”Pemuda ini pamit kepada mereka.
Ketika dia mengambil bungkusan nasinya, dia membalikan badan melihat dengan pandangan mata berterima kasih kepada mereka.
 
“Besok singgah lagi, engkau harus tetap bersemangat !” katanya sambil melambaikan tangan, dalam perkataannya bermaksud mengundang pemuda ini besok jangan segan-segan datang lagi.

Sepasang mata pemuda ini berkaca-kaca terharu, mulai saat itu setiap sore pemuda ini singgah ke rumah makan mereka, sama seperti biasa setiap hari hanya memakan semangkuk nasi putih dan membawa pulang sebungkus untuk bekal keesokan hari.

Sudah pasti nasi yang dibawa pulang setiap hari terdapat lauk berbeda yang tersembunyi setiap hari, sampai pemuda ini tamat, selama 20 tahun pemuda ini tidak pernah muncul lagi.

Pada suatu hari, ketika suami ini sudah berumur 50 tahun lebih, pemerintah melayangkan sebuah surat bahwa rumah makan mereka harus digusur,dan mereka kehilangan mata pencaharian.

Pada saat ini masuk seorang pemuda yang memakai pakaian bermerek kelihatannya seperti direktur dari kantor bonafid.
“Apa kabar? Saya adalah wakil direktur dari sebuah perusahaan, saya diperintah oleh direktur kami mengundang kalian membuka kantin di perusahaan kami, perusahaan kami telah menyediakan semuanya kalian hanya perlu membawa koki dan keahlian kalian kesana, keuntungannya akan dibagi 2 dengan perusahaan.”

“Siapakah direktur diperusahaan kamu ? Mengapa begitu baik terhadap kami? sepasang suami istri ini berkata dengan terheran.

“Kalian adalah penolong dan kawan baik direktur kami, direktur kami paling suka makan telur dan dendeng buatan kalian, hanya itu yang ia katakan, yang lain setelah kalian bertemu dengannya dapat bertanya kepadanya.”

Akhirnya, pemuda yang hanya memakan semangkuk nasi putih ini muncul, setelah bersusah payah selama 20 tahun akhirnya pemuda ini dapat membangun kerajaaan bisnisnya dan sekarang menjadi seorang direktur yang sukses.

Dia merasa kesuksesan pada saat ini adalah berkat bantuan sepasang suami istri ini, jika mereka tidak membantunya dia tidak mungkin akan dapat menyelesaikan kuliahnya dan menjadi sesukses sekarang.

Setelah berbincang-bincang, suami istri ini pamit hendak meninggalkan kantornya. Pemuda ini berdiri dari kursi direkturnya dan dengan membungkuk dalam-dalam berkata kepada mereka:”bersemangat ya ! dikemudian hari perusahaan tergantung kepada kalian, sampai bertemu besok !”

Kebaikan hati dan balas budi selamanya dalam kehidupan manusia adalah suatu perbuatan indah dan yang paling mengharukan. 

 
 
 
 
 
 
 
 

Senin, 23 Maret 2015

CARA BILLY GRAHAM VS CHARLES TEMPLETON Menjawab KRISIS IMAN mereka !




"Kekristenan harus ditolak oleh setiap orang yang mempunyai sedikit rasa hormat terhadap akal sehat. " [ George H. Smith, ateis ]


"Iman Kristiani bukan sebuah lompatan yang irasional. Kalau diteliti secara objektif, pengakuan-pengakuan dalam Alkitab semuanya adalah pernyataan-pernyataan rasional, yang didukung dengan akal sehat dan bukti. " [ Charles Colson, orang Kristen ]




Billy Graham dan Charles Templeton merupakan dua orang penginjil yang sangat disegani pada dekade tahun 1940-an, sementara Billy Graham terus berkarya bagi Kristus sampai sekarang, sementara kemudian Charles Templeton menjadi seorang agnostik dan menyerang iman kristen.

Charles Templeton setelah mengalami pertobatan di usia 20-an tahun dan meninggalkan pekerjaannya sebagai staf bagian olah raga di di penerbitan surat kabar Toronto globe demi pelayanan, dia bertemu dengan Billy Graham pada tahun 1945 dalam sebuah acara rally KKR “Youth for Christ” . Mereka berdua tinggal dalam satu kamar dan selalu bermitra selama tur KKR di Eropa, dan saling bergantian mengisi mimbar dalam rali-rali KKR tersebut. Templeton kemudian mendirikan sebuah gereja, dan dalam waktu dekat ruang kebaktiannya yang memuat 1200 kursi membludak. American Magazine pada waktu itu mengatakan bahwa dia “menetapkan sebuah standard penginjilan baru. “ Persahabatannya dengan Billy Graham bertumbuh. “ Dia adalah salah satu dari segelintir orang yang benar-benar kucintai dalam hidupku, “ kata Graham kepada seorang penulis biografinya.

Kemudian pada tahun 1949, kedua penginjil tersebut diserang oleh kebimbangan akan iman mereka ! Seperti yang kita ketahui, pada masa-masa tersebut, teologi liberal yang sangat menekankan rasionalitas dalam berteologi sedang sangat populer, dimana dalam pandangan mereka banyak hal-hal dalam inti iman Kekristenan tradisional yang tidak layak lagi dipercaya dan digugat kebenarannya. Templeton kemudian mulai mengalami keragu-raguan akan iman Kristen yang dipegangnya, “ Aku masih kekurangan keterampilan-keterampilan intelektual dan juga pendidikan teologi yang dibutuhkan untuk menopang keyakinanku, ketika pertanyaan-pertanyaan serta keragu-raguan yang tak terhindarkan mulai menyerangku...Akalku mulai menantang dan kadang-kadang membantah inti keyakinan dari iman kristianiku.Sampai kemudian pada satu titik, Templeton kehilangan iman kristianinya.

Hal yang menyebabkan Templeton kehilangan seluruh iman kristianinya adalah sebuah gambar dalam majalah Life, dimana gambar tersebut adalah sebuah potret seorang wanita berkulit hitam di Afrika Utara, yang sedang menggendong anak bayinya yang sudah mati sambil menatap langit dengan tatapan kosong seperti memohon hujan kepada Allah dengan ekspresi putus asa, karena pada waktu itu mereka sedang mengalami kekeringan yang sangat hebat. Templeton memandangi gambar tesebut sambil berpikir, “ Mungkinkah kita percaya ada Pencipta yang penuh kasih dan kepedulian, padahal yang dibutuhkan oleh wanita ini hanya hujan ? “

Bagaimana Allah yang penuh kasih melakukan hal itu kepada wanita ini ? Siapa yang memerintah hujan ? Aku tidak, manusia lain tidak. Dialah yang menguasainya-paling tidak itulah yang kukira pada waktu itu ! “ Ketika Templeton kembali melihat potret wanita itu, dia kemudian merasa tahu bahwa hal itu tidak mungkin terjadi karena ada Allah yang maha pengasih. Tidak ada jalan lain. Siapa lagi kecuali orang jahat, yang tega menghancurkan seorang bayi dan dengan begitu sebenarnya juga membunuh ibunya dengan kepediah-padahal yang dibutuhkan hanyalah hujan ? Itulah Klimaksnya bagaimana templeton menolak iman kristiani yang dipercayainya selama lebih dari 20 tahun.

Dan kemudian Templeton mulai berpikir lebih jauh tentang dunia sebagai ciptaan Allah. Templeton mulai memikirkan tentang berbagai bencana yang melanda bagian-bagian planet ini, dan tanpa pandang bulu membunuh-lebih sering dengan cara yang menyakitkan-semua macam manusia, yang biasa, yang baik dan juga jahat. Tiba-tiba menjadi jelas bagaikan kristal bagi Templeton bahwa tidak mungkin seorang yang punya intelegensia percaya ada Allah yang mengasihi !

Kembali kepada Billy Graham, pada tahun 1949 juga mengalami kebimbangan yang sama, diusia yang masih muda sekitar 30-an tahun, dan telah menjadi seorang penginjil terkenal, Billy mengingat kembali apa yang dikatakan Templeton kepadanya, “ Billy, kamu sudah ketinggalan zaman lima puluh tahun, orang-orang tidak bisa lagi menerima Alkitab sebagai karya wahyu, seperti yang kamu yakini. Imanmu terlalu sederhana. “ Pada saat yang sama Billy ingat kembali dengan Henrietta Mears yang pebuh iman dan selalu meyakinkan Billy dengan kata-kata yang selalu diulang bahwa Alkitab sangat dapat dipercaya.

“Templeton tampaknya memenangkan perang tarik-tarikan itu, kalau aku tidak benar-benar bimbang, paling tidak aku sudah merasa sangat terganggu. “ Kata Billy Graham mengingat kembali saat itu. Billy Graham tahu kalau dia tidak dapat lagi mempercayai Alkitab, dia tidak mungkin maju terus dalam kegiatan pekabaran injil. Pada saat itu The Los Angeles Crusade yang merupakan organisasi penginjilan yang didirikan Billy masih tergantung dalam keseimbangan.

Billy Graham mencari-cari jawabannya dalam Alkitab atas semua yang dikatakan oleh Templeton dan juga keputusan Templeton untuk meninggalkan iman kristianinya, dia berdoa, dia merenungkannya. Akhirnya, dalam pergumulan yang sangat berat di bawah sinar bulan di pegunungan San Bernardino, segalanya mencapai klimaksnya. Dengan menggenggam Alkitabnya erat-erat, Billy Graham berlutut dan mengakui bahwa dia tidak mampu menjawab sebagian pertanyaan filosofis dan psikologis yang diajukan oleh Templeton dan juga orang lain yang menentang iman kristen.

Aku sedang mencoba untuk menjadi setaraf dengan Allah, tetapi masih ada hal-hal yang tak terucapkan, “ tulisnya. “ Akhirnya Roh Kudus membebaskan memerdekakan aku untuk mengucapkannya. “ Bapa, aku menerima ini sebagai FirmanMU-dengan IMAN ! Aku akan mengizinkan imanku mengalahkan pertanyaan-pertanyaan kebimbangan Itelektualku, dan aku percaya bahwa Alkitab ini adalah Firman yang Tuhan wahyukan.

Ketika Billy Graham bangkit kembali dengan air mata berlinang-linang, dia mengatakan bahwa dia merasakan kuasa Allah yang sudah berbulan-bulan tak dirasakannya. “ Tidak semua pertanyaanku terjawab, tetapi sebuah jembatan besar telah kulalui, “ katanya. “ Dalam hati dan pikiranku, aku tahu sebuah peperangan rohani dalam jiwaku telah terjadi dan aku memenanginya.

50 tahun kemudian, Billy Graham dalam usianya sudah delapan puluh tahun, sedang bergumul dengan penyakit Parkinson, tetapi dengan tegar dia menatap kerumunan orang dalam RCA Dome di Indianapolis, dan dia berbicara dengan suara tegas dan kuat. Sama sekali tidak ada tanda-tanda keraguan, tidak ada rasa ketidakpastian atau kebingungan, untuk menantang setiap orang menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat mereka !

Sementara itu 200 kilometer dari Indianapolis, Tempeleton yang skeptis dan juga telah berusia lebih dari delapan tahun tinggal di sebuah bangunan pencakar langit, dalam salah satu apartemen kelas menengah di Toronto dengan penyakit Alzheimer yang menyerangnya sedemikian parah, dimana telah mengeraskan hatinya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang Tuhan dan Alkitab yang mengubahnya menjadi kepahitan yang menentang Kekristenan, baru saja memerbitkan sebuah buku yang berjudul, Farewell to God: My Reason for Rejecting the Christian Faith. Buku tebal, penuh ungkapan kekecewaan itu berusaha untuk menghancurkan iman kristiani, menyerang iman kristen dengan tuduhan-tuduhan sebagai, “ ketinggalan zaman, nyata-nyata tidak benar, dan seringkali, dalam berbagai manifestasinya, merugikan bagi pribadi-pribadi dan masyarakat.


Kisah Billy Graham dan Charles Templeton diatas, jelas sekali menggambarkan, bahwa pada satu titik tertentu iman kita akan mengalami suatu tantangan, yang akan memberikan pilihan, mempertahankan atau meninggalkan ! Inilah yang mungkin dinamakan krisis iman ! Pasti banyak diantara orang-orang kristen yang mengalami krisis iman, dan tidak menemukan jawaban-jawaban yang memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan mengenai iman yang selama ini diyakininya ! Banyak dari mereka yang mengalami krisis iman kemudian kalah dan mengeraskan hatinya seperti Charles Templeton, dan kemudian meninggalkan iman kristennya dan entah memeluk iman keyakinan agama lain, menjadi agnostik atau ateis ! Tetapi banyak juga dari mereka yang mengalami krisis iman tetapi kemudian tetap menang walaupun tidak mendapatkan semua jawaban yang diinginkan, dan setelah itu menjadi lebih kuat dan yakin akan iman kristennya, karena menaklukkan hati dan pikiran mereka dibawah otoritas Roh Kudus, dan tetap percaya bahwa iman kristiani yang mereka yakini adalah tetap yang terbaik bagi mereka, seperti yang dialami oleh Billy Graham !

Jadi pernahkah anda mengalami krisis iman ? Apakah sekarang ini anda dalam kondisi kalah, dan berniat untuk meninggalkan iman kristiani yang telah anda yakini ? atau jangan-jangan anda telah menjadi skeptis dan meninggalkan iman kristen ! Kalau anda dalam kondisi seperti ini, saran saya hanya taklukkan segala pikiran dan hati anda dibawah Roh Kudus, dengan mengingat bahwa kita hanyalah manusia yang serba terbatas sementara Allah adalah tidak terbatas, sehingga kita tidak mungkin menyamai cara berpikir dan bertindak seperti Allah.
 
 
sumber : http://indonesiaindonesia.com/f/76695-cara-billy-graham-vs-charles-templeton/
 
 
 
 
 

Sabtu, 21 Maret 2015

Billy Graham - Memiliki hati yang sederhana dan mulia..dipakai Tuhan dan populer diusia muda

https://01f6bf64-a-62cb3a1a-s-sites.googlegroups.com/site/hengkysuwito/biografi/billy-graham/Billy%20Graham.jpg?attachauth=ANoY7crRtrifBV4pIQEb5XuhFmOjNANuOnlGZmmK9ibp77JkO_3izg13BgMUouLTUXOznXdBGlPPFqtxcgEX58BtySfr4rYJXusgTHcyyi5GaQwMNksHLbYQYBL-lYFQrfojjLTK86VB2DYO82hVQWjwma2SK3wSrEbVQomYiniE-GOEPjgjYnpevVEqUOJ83NytRFKQWSCHaFVs5nZM_AkJryDRRWSm-4Fh0rmpaHfaNUjOwttw268MwOuEtb0sBDk2xr-lGFe8&attredirects=0
"Bermula dari kesederhanaannya sebagai anak dari peternak susu sapi....mencuat menjadi penginjil muda yang populer"

"Tujuan hidup saya adalah membantu orang lain menemukan hubungan pribadi dengan Allah, yang saya yakini, hanya melalui pengenalan akan Kristus." -- Billy Graham


Penginjil Billy Graham benar-benar menerima Kristus saat ia membaca Markus 16:15: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk."

Graham telah mengabarkan Injil secara langsung kepada lebih banyak orang daripada yang pernah dilakukan oleh orang lain di sepanjang sejarah -- hampir 215 juta orang di lebih dari 185 negara dan wilayah -- melalui berbagai pertemuan, termasuk Mission World dan Global Mission. Ratusan juta lebih lainnya telah dijangkau melalui televisi, video, film, dan internet.

Sejak tampil di muka umum dalam suatu kegerakan di Los Angeles (1949), dia telah membawa ratusan ribu orang mengambil keputusan untuk hidup bagi Tuhan -- yang adalah esensi pelayanannya.

Graham dilahirkan pada 7 November 1918, 4 hari sebelum gencatan senjata mengakhiri Perang Dunia I. Graham dibesarkan di daerah peternakan susu di Charlotte, Carolina Utara. Tumbuh pada masa Depresi, dia tidak hanya menemukan nilai suatu kerja keras dalam peternakan keluarga, tetapi juga meluangkan waktu berjam-jam di loteng gudang jerami untuk membaca berbagai macam topik buku.

Pada musim gugur 1934, pada usia 16 tahun, Graham membuat komitmen pribadi kepada Kristus melalui pelayanan Mordecai Ham, seorang penginjil keliling, yang mengunjungi Charlotte dalam serangkaian pertemuan kebangunan rohani.

Ditahbiskan pada 1939 oleh sebuah gereja di Southern Baptist Convention, Graham menerima dasar Alkitab yang kuat di Florida Bible Institute (sekarang Trinity College di Florida). Tahun 1943, ia lulus dari Wheaton College di Illinois dan menikahi teman kuliahnya, Ruth McCue Bell, anak perempuan seorang dokter bedah misionaris, yang telah menghabiskan 17 tahun hidup pertamanya di Tiongkok.

Setelah lulus kuliah, Graham menjadi pendeta di First Baptist Church di Western Springs, Illinois, sebelum bergabung dengan Youth for Christ, suatu organisasi yang didirikan untuk melayani para pemuda dan tentara selama Perang Dunia II. Dia berkhotbah ke seluruh Amerika dan Eropa setelah masa perang; mencuat menjadi penginjil muda yang populer.

Pertemuan akbar di Los Angeles pada 1949 mengorbitkan Graham menjadi pembicara internasional yang andal. Pertemuan yang dijadwalkan hanya 3 minggu itu diperpanjang hingga lebih dari 8 minggu, dihadiri peserta yang melebihi kapasitas tenda yang setiap malam didirikan di kota. Setelah itu, banyak pertemuannya yang waktunya juga diperpanjang, termasuk pelayanan di London yang berlangsung selama 12 minggu, dan pertemuan di Madison Square Garden, New York, tahun 1957 yang diadakan tiap malam selama 16 minggu.

Pada usia 88 tahun, Billy Graham dan pelayanannya terkenal di seluruh dunia. Dia telah berkhotbah di desa-desa terpencil di Afrika dan di jantung kota New York. Mereka yang telah dia layani beragam; dari kepala negara hingga penduduk desa di Australia dan suku-suku pengembara di Afrika dan Timur Tengah. Sejak 1977, Graham telah diberi kesempatan untuk memberikan khotbah misi di setiap negara yang dulunya masuk dalam blok Timur, termasuk bekas Uni Soviet.

Graham mendirikan Billy Graham Evangelistic Association (BGEA) pada tahun 1950 yang berpusat di Minneapolis, Minnesota, hingga pindah ke Charlotte, Carolina Utara, pada 2003. Dia memimpin pelayanannya melalui BGEA, termasuk:

    Siaran program radio mingguan, "Hour of Decision", ke seluruh dunia setiap hari Minggu selama lebih dari 50 tahun;
    Acara TV yang khusus menampilkan KKR-KKR Billy Graham and Franklin Graham Festivals yang disiarkan secara rutin lima hingga tujuh kali setiap tahun pada jam tayang utama di sekitar 150 stasiun di seluruh Amerika dan Kanada;
    Kolom koran gabungan, "My Answer", yang disusun oleh koran-koran nasional maupun internasional;
    Majalah "Desicion", publikasi resmi dari organisasi asosiasinya, yang sirkulasinya lebih dari 600.000 dan tersedia dalam versi bahasa Inggris dan Jerman, dengan edisi khusus dalam huruf Braille dan kaset bagi para tunanetra; dan
    "World Wide Pictures" yang telah menghasilkan dan mendistribusikan lebih dari 125 produksi, membuatnya sebagai salah satu produser evangelistis terkemuka di dunia. Film-filmnya telah diterjemahkan ke dalam 38 bahasa dan ditonton oleh lebih dari 250 juta orang di dunia serta dapat ditonton di lembaga pemasyarakatan di seluruh dunia.

Graham telah menulis 25 buku, banyak di antaranya menjadi buku terlaris. Riwayatnya, "Just As I Am", yang diterbitkan tahun 1997, menerima "mahkota susun tiga" (triple crown), yang muncul secara serentak dalam daftar tiga besar buku terlaris selama seminggu. Dalam riwayat itu, Graham merenungkan hidupnya, termasuk pelayanannya ke seluruh dunia yang sudah lebih dari 60 tahun. Bermula dari kesederhanaannya sebagai anak dari peternak susu sapi di Carolina Utara, dia membagikan bagaimana imannya yang teguh di dalam Kristus terbentuk dan membentuk kariernya.

Di antara buku-bukunya yang lain, "Approaching Hoofbeats: The Four Horsemen of the Apocalypse" (1983), selama beberapa minggu masuk dalam daftar buku terlaris The New York Times; "How to Be Born Again" (1977) menjadi buku yang paling banyak dicetak pada cetakan pertamanya dalam sejarah penerbitan, dengan 800.000 oplah; "Angels: Gods Secret Agents" (1975) terjual satu juta oplah dalam 90 hari; dan "The Jesus Generation" (1971) terjual 200.000 oplah dalam waktu 2 minggu pertama.

Gagasan Graham diminati oleh para presiden, dan daya tariknya baik di arena sekuler dan religius dibuktikan oleh banyaknya orang yang menghormatinya, termasuk sejumlah doktor kehormatan dari berbagai institusi di Amerika dan luar negeri.

Penghargaan yang pernah diterima antara lain adalah "Ronald Reagan Presidential Foundation Freedom Award" (2000) atas kontribusinya dalam mewujudkan perdamaian; "Congressional Gold Medal" (1996); "Templeton Foundation Prize for Progress in Religion" (1982); dan "Big Brother Award" atas usahanya memperjuangkan kesejahteraan anak-anak. Pada tahun 1964, dia menerima penghargaan "Speaker of the Year Award" dan namanya diukir di George Washington Carver Memorial Institute atas kontribusinya dalam menjalin relasi. Dia dikenal oleh Anti-Defamation League dari B`nai B`rith pada 1969 dan National Conference of Christians and Jews pada 1971 atas usaha-usahanya untuk membantu perkembangan pemahaman antaragama yang lebih baik. Pada Desember 2001, dia dianugerahi "Honorary Knight Commander of the Order of the British Empire" (KBE) atas kontribusi internasionalnya terhadap kehidupan warga negara dan agama selama lebih dari 60 tahun.

Graham secara rutin didaftar oleh organisasi Gallup sebagai salah satu "Ten Most Admired Men in the World" (10 tokoh paling dikagumi di dunia), yang menggambarkannya sebagai tokoh dominan dalam pemilihan itu sejak 1948 -- tampil dalam 48 acara berbeda dan 41 acara berurutan. Dia juga muncul di sampul majalah "Time", "Newsweek", "Life", "U.S. News", dan "World Report", "Parade", dan berbagai majalah lain, serta telah menjadi berita utama di berbagai koran, majalah, dan buku.

Graham dan istrinya, Ruth, memiliki tiga anak perempuan, dua anak laki-laki, sembilan belas cucu, dan sejumlah buyut. Keluarga Graham membangun rumah di pegunungan di Carolina Utara bagian barat.

sumber : http://biokristi.sabda.org/billy_graham_0





Jumat, 20 Maret 2015

#FKK 21

Memanggil seluruh penduduk Jakarta menyambut Festival Kuasa Allah! #‎FestivalKuasaAllah21‬



bagi warga Jakarta, yang merindukan kesembuhan dan pemulihan.. hadiri Festival Kuasa Allah dan alami mujizat kebuhan.. segala kemuliaan bagi Tuhan.

Lirik lagu – Kupercaya Mujizat – GMS




Lirik lagu – Kupercaya Mujizat – GMS


kupercaya-

untuk download bisa di dapatkan di i-tunes atau dapatkan di pustaka rajawali



kupercaya-index

Kupercaya Mujizat

G              B
I believe in Miracle
       E                      Am
I’ve seen a soul set free
     D                 Bm   
Miraculous the change in one
     Am                              D
Redeemed through Calvary
G                   B
I’ve seen the lily push its way
        E                      Am
Up through the stubborn
C        D       Bm               Am     D          G
I believe in Miracles, for I believe in God

Kupercaya Mujizat, kulihat yang tlah bebas
Sungguh ajaib di ubahkan, yang di tebus Tuhan
Bunga bakung yang berkembang
Di padang yang gersang
Kupercaya Mujizat , sbab percaya Tuhan


RencanaMu Indah

     G                          C  
Tuhanku percaya rencanaMu indah
      Am               D                 G
Walaupun saat ini tak kumengerti
     G                                     C  
Engkau telah berfirman kan b’ri masa depan
      Am           D               G
Damai sejahtera penuh harapan
Reff:
                  C                         Bm
Kutahu rencanaMu indah bagiku
                Am          D           G
Kutahu kehendakMu     baik bagiku
                  C                                  Bm
Kutahu rancanganMu sempurna bagiku
                Am           D                    G
Kutahu jalan-jalanMu     yang terbaik bagiku

Terima Kasih
Saat tak ada harapan
Kau datang bri ku harapan
Yesus Kau jawaban hidupku
Saat tak ada tujuan
Kau datang tunjukkanku jalan
Tunjukkanku jalan
Reff:
Terima kasih buat cintaMu yang tanpa batas
Kau brikan hidupmu jadikanku berharga
Trima kasih buat cintaMu yang tanpa batas
Kau berikan hidupMu, jadikan aku indah, terima kasih


Hanya dekat padaMu
Di saat tak seorangpun, dapat menolongku
Dunia berkata habislah sudah, masa depanku
Tapi ku tahu ada pribadi yang setia
Dia tidak pernah tinggalkanku
Dialah Tuhan Yesus
Reff:
Hanya dekat padaMu, Kau Allahku
Ku merasa tenang
Dan hanya di dalamMu oh Yesusku
ku dipulihkan.
Kasih setiaMu Slalu baru setiap waktu
ku mau mengiringMu, seumur hidupku


Tetap tersenyum
Tetap tersenyum di kala ku lemah
S’bab Tuhan besertaku
Dia angkat hidupku dari lumpur dosa
Pulihkan dan sembuhkanku
Reff:
kupercaya mujizatMu pasti terjadi,
sebab tiada yang tak mungkin bagimu
Kupercaya mujizatMu pasti terjadi
Engkau Tuhan tepati janjiMu


Di bilurMu
Inilah hidupku yang Kau brikan bagiku
Masa depanku dalam tanganMu Tuha
Hanya yang terbaik yang ku terima dariMu
Syukur kepadaMu Yesus Juru Slamatku
Semuanya karna anugrahMu
Bukan karna kuatku
Semuanya karna setiaMu
yang ku perlu ada di salibMu
Reff:
di bilurMu ada dosaku, di bilurMu ada kutukku
Kau bebaskanku
di bilurMu ada sakitku, di bilurMu ada tangisku
Kau sembuhkanku, dan ku sembuh .


Mujizat adalah 
Sungguh terbatas kuasaku
pengharapanku sturut yang kulihat
Hingga ku masuk ke hadiratMu, Kau tunjukkan duniaMu
dimana batas sirna mujizat adalah warna
Reff:
MujizatMu membuat yang ada , dari yang tak ada
MujizatMu sanggup membatalkan niat musuh musuhku
membangkitkanku dari lembah maut
Oleh mujizatMu aku sembuh



Senin, 16 Maret 2015


Kathryn Kuhlman 


"Warisan Rohaninya dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Saya" - Benny Hinn





clip_image004

Tidak seorangpun bisa memprediksi seorang gadis kecil keturunan Jerman yang tinggal di kota kecil Missouri-Amerika Serikat akan menjadi penginjil wanita yang mengubah hidup banyak orang. Ayah seorang penganut Gereja Baptist yang tidak terlalu taat dan Ibu seorang pengikut Gereja Methodist yang disiplin, membuat Kathryn tumbuh dalam dua aliran gereja tersebut. Sifatnya yang konyol dan nakal ala anak-anak membuat orangtuanya cukup kelelahan terhadap level kreatifitasnya yang kadang merepotkan.


Suatu kali, dia siang hari, di sebuah Gereja Methodist-Missouri, Kathryn bertemu dengan sebuah Pribadi yang akan mengubah perjalanan hidupnya. Pribadi yang lembut, Roh Kudus itu melawatnya saat dia berusia 14 thn. Pribadi itu melawat Kathryn saat ia memuji Tuhan, tubuhnya mulai bergetar, dan kelembutan kuasaNya membuat Kathryn menangis tersedu-sedu. Merasakan betapa sosok Pribadi kudus, tak bercela sedang hidup dalam hidupnya. Kathryn terus menangis dan akhirnya momen itu menjadi tanda kelahiran baru Kathryn. Sejak saat itu Kathryn menjadi pribadi yang berbeda, ia hidup tapi hidup dari kematiannya berkali-kali. Kathryn berkata, “Pada saat seseorang sudah tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, maka Roh itu akan semakin hidup dalam dirinya.” Sungguh luar biasa, kata-kata yang lahir dari perenungan dan pengalaman hidup yang hebat bersama Tuhan.



Akhirnya sejak usia 16, Kathryn membantu pelayanan kakak perempuan dan suaminya yang juga adalah Hamba Tuhan dengan menginjil keliling. Pelayanannya terus berkembang hingga ia mulai dipercayakan untuk berkhotbah. Selanjutnya, pelayanan Kathryn ditandai dengan mujizat kesembuhan, kelepasan dan kelahiran baru dari orang-orang yang mau menerima Kristus.


Lebih dari ribuan orang yang hadir dalam pelayanannya, bahkan sering kali orang-orang hadir dan mengantri di depan gedung ibadah yang digunakan 4 jam sebelumnya. Roh Kudus selalu menyatakan manifestasinya pada saat ibadah berlangsung, dan tidak ada metode khusus yang menjadi ciri khasnya dalam ibadah. Kadang pada saat pujian, kesembuhan mulai terjadi.. pada saat tengah-tengah khotbah, orang-orang mulai dipulihkan. Bahkan kadang, sebelum “Altar call”, orang-orang telah berjejer berjalan maju menuju altar untuk menerima Kristus. Kathryn selalu berkata, “Jangan batasi Roh Kudus dengan metode dan pikiranmu, Dia sebuah pribadi.”


Ada sebuah kisah yang sangat menggugah hati saya, dalam sebuah ibadah Mujizat di Toronto,21 Des 1973. Ibadah ini juga merupakan ibadah Kathryn yang pertama kali dihadiri Benny Hinn saat usianya 21 tahun. Di tengah-tengah ibadah Kahtryn menangis tersedu-sedu. Serentak semua diam, hening, bahkan mungkin jika ada 1 jarum yang jatuh ke lantai, suara dentingannya dapat terdengar di seantero ruangan. Momen itu juga yang selalu dikenang para stafnya juga Benny Hinn. Setelah terisak beberapa saat, Kathryn berkata, “Toloonggg.. toloonngg..” dengan suara penuh harap. “Tolongggg, jangan mendukakan Roh Kudus. “ Sambil masih menangis, dia berkata, “Hanya Dia yang saya miliki!, tolongggg! Jangan sakiti Dia! Jangan sakiti Dia yang saya kasihi!”. Air mata saya tumpah sewaktu membaca kalimat ini, “Tuhan… saya juga rindu mengenalmu lebih dalam lagi dan mengasihiMu seperti ini” jerit saya dalam hati.


Pelayanan Kathryn terus berkembang, dia mulai memasuki area tehnologi informasi, mulai dari tv, radio, surat kabar. Namun satu cacatan yang saya dapatkan, Kathryn sangat perfeksionis untuk Tuhan. Dia hanya mau bekerjasama dengan orang-orang terbaik di bidangnya, orang-orang penuh komitmen dan gigih menciptakan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan.


Semakin lama, Tuhan semakin memakai hidup Kathryn, dan dalam setiap ibadah, Tuhan senantiasa menunjukan kemuliaanNya. Kathryn selalu berkata, “Saya tidak ada hubungan sama sekali dengan mujizat atau kesembuhan yang orang-orang alami, saya sama kagetnya mendengar ada yang sembuh dari sakitnya, bahkan kadang saya lebih kaget dari anda.” Kerendahan hati yang begitu tulus membuat Tuhan bekerja bebas,sangat bebas dalam hatinya. Memang, “Pada saat seseorang sudah tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, maka Roh itu akan semakin hidup dalam dirinya.” Saya menggaris bawah poin itu.


Selebihnya hidup Kathryn sama dengan wanita pada umumnya, bahkan dia sempat melakukan kesalahan dalam keputusan penting hidupnya, tapi kepekaannya akan suara Roh membuatnya kembali menjalani hidup yang sudah Tuhan tetapkan baginya.
Kehidupan dan dedikasi Kathryn Kuhlman layak diteladani, bukan hanya oleh Benny Hinn tapi oleh kita semua. Bagaimana melayani dengan sepenuh hati, dan mati berkali-kali agar kehidupan Roh itu menjadi lebih nyata setiap waktu.


sumber : http://www.bethanybangkok.com/?p=1730





 

Rabu, 11 Maret 2015

Reinhard Bonnke

Reinhard Bonnke – Visi untuk Afrika

Portrait – June 2007
Reinhard Bonnke diakui sebagai pengkhotbah dengan hadirin terbanyak sepanjang sejarah. Ia mendapatkan visi tentang Afrika yang dibasuh oleh darah Yesus. Dalam salah satu kebaktiannya, ada orang yang dibangkitkan dari kematian.
Reinhard Bonnke lahir pada 1940 di Jerman Timur. Saat itu Perang Dunia II tengah berkecamuk.

Ia anak kelima dari enam bersaudara. Bersama ibunya, mereka lari sebagai pengungsi. Dengan naik kapal, mereka melintasi Laut Baltik dan mendarat di Denmark. Mereka berada di tempat pengungsian yang dikelilingi kawat berduri. Untuk bertahan hidup, mereka terpaksa mengais-ngais makanan. Sebuah masa kecil yang getir. ”Jadi, itulah yang melatari mengapa saya sangat ber-belas kasihan pada kaum gelandangan dan kaum miskin,” kenangnya dalam sebuah wawancara.

Pada usia sembilan tahun, ia dan saudara-saudaranya kembali ke Jerman. Ayahnya saat itu menjadi pendeta dan telah merintis gereja di Hamburg, Jerman Barat. Di situlah ia dibesarkan.



PENCURI KECIL YANG BERTOBAT

Selama dalam pengungsian, ia tidak mengenal uang karena di sana sama sekali tidak ada uang. Pemerintah Denmark memberi mereka makanan dan pakaian. Untuk tempat tinggal, empat keluarga mesti berbagi satu ruangan. Ketika kembali ke Jerman, barulah ia tahu uang. Ia sadar, dengan uang ia bisa membeli permen. Ia pun mencuri beberapa keping uang dari dompet ibu-nya dan pergi membeli permen. Ibunya memergokinya. Namun, alih-alih menghukumnya, ibunya merangkulnya dan berkata, “Reinhard, kau sedang menuju neraka karena kau ini pencuri.”

Saat itu ia merasa Roh Kudus menjamah hatinya. Ia melihat dirinya sebagai orang berdosa. Ibunya menjelaskan bahwa Yesus peduli dan dapat menyelamatkan orang berdosa. Ia mengalami kelahiran kembali, dan sejak saat itu tidak pernah mencuri uang lagi.Setahun kemudian, pada usia sepuluh tahun, ia mendapatkan panggilan Tuhan. Saat itu sedang ada pembicara tamu yang berkhotbah di gereja ayahnya. Tiba-tiba ia mendengar suara Roh Kudus di dalam hatinya, begitu nyaring, mengatakan, “Reinhard, suatu hari kau akan memberitakan Injil di Afrika.”Ia mulai menangis dan berlari ke depan, memeluk ayahnya.”Papa, Papa, Papa, Tuhan berbicara kepadaku,” katanya.”Apa yang dikatakan-Nya?” tanya ayahnya.”Tuhan berkata, suatu hari aku akan memberitakan Injil di Afrika,” jelasnya.
Ayahnya menjawab, ”Reinhard, kakakmu yang akan meneruskan pelayananku di sini.”Pengalaman pertobatan dan panggilan ilahi itu tak ayal memengaruhi per-gaulannya. Ia sadar dirinya tidak bisa bersikap sembrono pada para gadis seperti anak laki-laki sebayanya karena suatu hari ia akan berkhotbah kepada mereka. Karenanya, ketika menikah pada usia 22 tahun, istrinya menjadi perempuan per-tama yang diciumnya.



MUKJIZAT PERTAMA

Setelah kuliah di Bible College di Wales, ia menjadi pendeta di Jerman selama tujuh tahun. Pada 1969 ia dan istrinya, Anni, serta anak laki-laki mereka yang masih bayi, berangkat ke Maseru, Lesotho. Pada tahun-tahun awal di Maseru, Reinhard dan Annie melakukan karya misi secara tradisional. Ketika itulah ia mendapatkan penglihatan tentang “benua Afrika, dibasuh oleh darah Yesus yang mahal harganya”. Visi itu menanamkan kerinduan dalam hatinya untuk menjangkau seluruh benua Afrika, dari Cape Town sampai Kairo dan dari Dakar sampai Djibouti. Pada awalnya ia belum melihat bukti bahwa gagasan sebesar itu mungkin diwujudkan, namun ia terus berpegang teguh pada impian ilahi itu dan bertekun dalam pelayanannya.

Semula ia bukan orang yang yakin pada mukjizat. Ia tahu Yesus dulu menyembuhkan orang sakit, namun ia tidak yakin Yesus masih menyembuhkan orang saat ini. Ia memilih menahan diri. Suatu hari ia mengundang seorang hamba Tuhan dari Zulu, Richard Ngidi. Pelayanan Richard disertai dengan tanda-tanda dan mukjizat. Setelah menyaksikannya dengan mata sendiri, Reinhard mulai menyadari bahwa firman Allah tentang mukjizat masih berlaku.

Kira-kira setahun kemudian ia mengundang hamba Tuhan lain, yang juga bergerak dalam pelayanan tanda-tanda dan mukjizat. Orang ini berjanji akan melayani pada kebaktian Sabtu dan Minggu. Pada kebaktian Sabtu, gerejanya dipadati orang sakit. Namun, setelah berkhotbah selama sepuluh menit, orang itu meminta Reinhard menutup kebaktian, dan berjanji akan berdoa untuk orang-orang sakit itu keesokan harinya.
Esoknya, ketika Reinhard men-jemputnya di hotel, orang itu mengatakan, Roh Kudus menyuruhnya pulang. Dan orang itu pun pergi begitu saja. Reinhard marah dan merasa dipermainkan. Sambil menyetir mobil kembali ke gerejanya, ia berdoa, ”Aku ini memang hanya misionaris. Tapi aku ini juga anak-Mu. Aku akan ke gereja dan akan berkhotbah dan berdoa un-tuk orang sakit, dan Engkau yang akan melakukan mukjizat.” Ia merasakan damai sejahtera menyelimuti hatinya. Dan, benar saja, pagi itu Tuhan memakainya secara luar biasa. Orang buta dan orang lumpuh disembuhkan. Hadirin mengalami jamahan Roh Tuhan. Sejak saat itu kuasa Tuhan nyata dalam pelayanannya.



PELAYANAN TENDA

Pada 1974 ia mendirikan lembaga penginjilan Christ for all Nations (CfaN). Ia memulai kebaktian di tenda yang dapat menampung 800 orang. Namun, seiring dengan semakin meningkatnya pengunjung, mereka harus membeli tenda yang lebih besar lagi. Begitulah, sampai pada 1984, mereka membangun tenda terbesar di dunia, sebuah tenda yang dapat dipindah-pindah dengan kapasitas 34.000 tempat duduk! Tidak lama kemudian tenda besar itu sudah tidak mampu menampung banyaknya pengunjung. Ia mulai mengadakan kebaktian di lapangan terbuka, dengan pengunjung pada awalnya tidak kurang dari 150.000 orang. Sejak saat itu ia berkeliling ke berbagai kota di seluruh Afrika, berkhotbah di lapangan terbuka. Di Lagos, Nigeria, pengunjungnya mencapai 1,6 juta dengan tata suara yang terdengar sampai bermil-mil jauhnya.


Pelayanannya lalu meluas sampai ke Asia. Ia telah mengadakan KKR di Malaysia, Filipina, Indonesia, Singapura, dan India, serta empat negara di Amerika Selatan. Sampai saat ini tercatat tak kurang dari 42 juta jiwa mengambil keputusan bagi Yesus melalui KKR CfaN. Dalam dekade pertama pada milenium baru ini, mereka mencanangkan visi untuk melihat angka itu mencapai 100 juta. Sebagai bagian dari program pelatihan pemuridan mereka, lebih dari 178 juta eksemplar buku dan buklet CfaN telah diterbitkan dalam 140 bahasa dan dicetak di 53 negara. CfaN juga secara aktif mendukung Global Pastor’s Network, pergerakan interdenominasi sedunia yang bervisi menjangkau satu milyar jiwa dan merintis lima juta gereja di seluruh dunia sebelum 2010.



ORANG MATI BANGKIT
Salah satu mukjizat menonjol dalam kebaktian Reinhard Bonnke berlangsung pada Desember 2001 di Grace of God Mission Church di Onitsha, Nigeria. Pendeta Daniel Ekechukwu, yang telah dinyatakan meninggal dunia selama empat puluh dua jam, secara ajaib bangkit dan hidup kembali. Sebagian kalangan meragukan kebenaran mukjizat tersebut.”Mereka pun (para pengkritik ini) mengatakan bahwa mereka telah meneliti mukjizat ini. Mereka mendapati bahwa mukjizat itu memang faktual, namun mereka mengatakan, terserah apakah Anda akan memercayainya atau tidak. Namun, Anda tahu, fakta itu keras kepala. Kalaupun orang mengatakan mukjizat itu tidak benar, orang itu masih tetap hidup. Masih ada ribuan saksi, masih ada dokter yang mengeluarkan surat kematian, masih ada pengurus pemakaman… yang karena mukjizat ini keluarga mereka diselamatkan dan mereka saat ini menjadi orang Kristen yang luar biasa. Saya percaya kita akan melihat mukjizat-mukjizat yang lebih besar lagi,” papar Reinhard menang-gapi keraguan tadi.


SUMBER : https://febrina.wordpress.com/reinhard-bonnke-visi-untuk-afrika/

Sabtu, 07 Maret 2015

PENGORBANAN TERINDAH

Yoh 15:13
"Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya"


Jumat, 06 Maret 2015

Rendah Hati Mendahului Kehormatan


DOA TANPA SAINGAN

Doa yang tanpa saingan, doa semacam apakah itu? mengapa doa yang seperti itu sangat besar kuasanya??
Mari kita belajar langsung dari pengajaran Tuhan Yesus sendiri tentang "DOA",

Lukas 11 "Hal berdoa"

11:1 Pada suatu kali Yesus sedang berdoa  di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya."  

11:2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
11:3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami  yang secukupnya 
11:4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami;  dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.

Bila kita sudah membaca ayat diatas, terus terang saja, doa itu begitu sangat sederhana sekali,simpel..begitu gampang,to the point,langsung ke pokok doa, tidak bertele-tele,muter-muter, tidak menggunakan bahasa sajak yang indah..noo...Doa yang diajarkan Tuhan begitu sederhana, menyapa Tuhan,memuliakan nama Tuhan,,lalu langsung memberitahu kepada Tuhan apa yang kita inginkan :
  • Bapa, dikuduskanlah nama-Mu-----> Menyapa, dan memuliakan Tuhan
  • datanglah Kerajaan-Mu-------------->Berserah kepadaNya
  • lalu langsung to the point, meminta kepada Tuhan apa yang menjadi permohonan hati kita:
    • Berikanlah kami setiap hari makanan kami  yang secukupnya
    • dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami
    • dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan
Hanya begitu saja yang diajarkan Tuhan Yesus, simpel, sederhana, pendek lagii,,tidak seperti apa yang kita pikirkan selama ini kalau doa harus panjang, lama, dengan kata-kata yang indah...biar didengar orang doa kita bagus, klihatan rohani..fiuhh..itu tidak penting,hanya mencuri kemuliaan Tuhan dan sia-sia.
Ternyata sangat berbeda dengan yang yang diajarkan Tuhan Yesus.
Tapi, pertanyaanya, kenapa doa yang seperti ini begitu berkuasa, powerfull sekali...sampai Tuhan Yesus sendiri mengajarkan kita berdoa demikian?? hmm..pasti ada dong rahasianya?
Pasti ada faktor-faktor lain yang kita abaikan ketika membaca ayat ini.
Perhatikan ini : 
  • Ayat 1 :  Pada suatu kali Yesus sedang berdoa  di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya
    • Satu tempat dimana Yesus berdoa, itu sangat menentukan sehingga memberi nilai lebih pada doa itu sendiri, tempat itu diperhitungkan oleh Bapa di Sorga, membuat doa menjadi semakin mahal rasanya, karena Yesus berdoa ditempat dimana orang lain tidak berdoa..
    • Saat Yesus berhenti berdoa, mungkin selesai berdoa, atau mungkin break atau istirahat sebentar, murid-murid langsung melempar perkataan : Tuhan ajari kami berdoa. Itu berarti saat Yesus berdoa murid-murid tidak ikut berdoa (mungkin ada yang saling memandang, memperhatikan cara Yesus berdoa, saling ngobrol sendiri, kalau jaman sekarang mungkin sibuk mainan HP sendiri), mereka menunggu-nunggu Yesus berhenti berdoa hhanya untuk berkata Tuhan ajari aku berdoa, tidak salah meminta hal seperti itu, yang jadi masalah adalah mereka tidak ikut berdoa.
    • Apakah anda sekarang juga mengalami hal yang sama seperti Yesus? dimana dikeluarga anda hanya anda yang berdoa, dipekerjaan anda hanya anda yang berdoa, dikomunitas anda hanya anda seorang diri yang berdoa? atau mungkin dulu bersama-sama berdoa tetapi satu persatu mereka mundur dan tinggal anda seorang diri yang SUNGGUH-SUNGGUH berdoa..BERSYUKURLAH!! walau seribu rebah dikiri, sepuluhribu dikanan, jangan pernah goyah untuk ikut-ikutan mundur. dalam situasi seperti itu doa anda akan menjadi lebih sungguh, doa anda jadi lebih mahal dan berharga bagi BAPA. Saat dimana orang-orang sudah mundur, lemah,tetapi tinggal anda seorang diri yang mau berdiri untuk berdoa, disaat itulah setiap kata-kata doa anda medapat perhatian malaikat-malaikat di Sorga, dan mata Bapa tertuju kepada anda. karena anda tidak punya saingan lagi,yang lain sudah pada mundur.. dan doa anda akan membuat hati Bapa tergerak untuk menjawab segala doa anda.Amin!
    • Jadi jangan pernah lemah saat yang lain mundur, yang lain pergi,yang lain mulai kehilangan harapan akan doa-doa, tetapi tetaplah kuat, berdiri tegak, walaupun tinggal seorang diri, Doa seperti inilah yang mahal harganya bagi Bapa.
    • jangan pernah putus asa, kuatkanlah hatimu, karena disaat doa itu begitu susah dan berat untuk dilakukan, disitulah doa itu begitu BERHARGA dan BERNILAI, dan disaat kita sudah tidak kepingin berdoa lagi kuatkanlah iman dan berdoa karena disitulah PANTANG MENYERAH!! dan diaat seperti itulah anda sdah dekat dengan sebuah JAWABAN! AMIN.
TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA.AMIN.

Dikutip dari:  https://www.youtube.com/watch?v=ZeoTWOK-sfE&list=UUaxNFw2ryxzjSAxRVP-0Dfg&
kotbah Ps.Philip Mantofa.


Senin, 02 Maret 2015

Memilih Pasangan Hidup dengan 7 Check List

Mungkin saudara bertanya-tanya.. Apa sih 7 Check List itu?

7 Check List adalah salah satu panduan dasar yang dapat digunakan oleh setiap umat Kristen dalam memilih PH (pasangan hidup) yang cocok untuk hidup kita
Adanya 7 check list ini adalah lebih banyak disebabkan karena keabstrakan gereja Tuhan saat ini dalam memberikan syarat-syarat dalam memilih pasangan hidup.
Contohnya adalah damai sejahtera.. Apakah benar hanya damai sejahtera saja sudah cukup untuk menentukan pasangan hidup. Karena justru seringkali perasaan kita bercampur baur dengan gejolak rasa cinta kita.
Atau ada yang memberi saran dengan minta tanda dari Tuhan. Tanda yang bagaimana yang cukup untuk menentukan bahwa itu adalah pasangan hidup kita? Banyak jawaban yang abstrak. Contoh kasus, misalnya kalau saya suka dengan cewek yang pelayanan tamborin, terus saya minta tanda kalau cewek tersebut memandang ke saya sesekali sewaktu pelayanan, berarti itu pasti jodoh saya. Benarkah cara seperti itu sudah cukup untuk menentukan apakah ia adalah jodoh dari Tuhan? Apa tidak terlalu mudah ya? Karena pelayanan tamborin kan memang melihat ke arah jemaat.
Minta tanda yang sulit, harus sesulit apa? Seringkali kita bingung dalam memilih.
Kemudian ada yang bilang, ya dengan berdoa dan mendengar suara Tuhan. Memang benar kita bisa berdoa dan mendengar suara Tuhan. Tapi justru seringkali bukan suara Tuhan yang kita dengar tapi mungkin "suara-suara" yang lain, seperti suara hati kita yang sendiri yang sudah bercampur baur dengan perasaan cinta
Maka dari itu, tanpa mengesampingkan kebenaran dari metode-metode di atas, 7 check list ini ada untuk memberikan keberanian, kemudahan, dan juga pengetahuan dalam memilih pasangan hidup.

Roma 12 :1-2 mengatakan bahwa "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Amin..
Dari kedua ayat ini, kita dapat mengambil sebuah statement, yaitu "Allah ialah sumber dari segala yang sempurna, namun memilih dengan sempurna adalah tanggung jawab kita kepadaNya."
Kita tidak bisa hanya mengandalkan pengetahuan akan kehendak Tuhan saja dalam menentukan apa yang harus kita buat. Namun keputusan apa yang kita pilihlah yang jauh lebih penting.
Dalam suatu pernikahan, seorang pendeta pasti akan bertanya, apakah kita bersedia menerima pasangan kita, baik dalam suka maupun duka, dalam senang maupun susah, dsb. Pertanyaan itu harus kita jawab dengan YA, SAYA BERSEDIA.. Dan itu menunjukkan bahwa berarti ada keputusan yang kita harus buat, pertanyaan itu tidak akan bisa kita jawab, "Ya kalau Tuhan memang berkehendak" Tuhan yang bertanya melalui pendeta itu kepada kita untuk kita jawab, jadi jangan kita kembalikan lagi pertanyaan itu kepada Tuhan.

Flp 1:9-11 mengatakan bahwa, "Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.
Kitab Filipi ini ditulis oleh rasul Paulus, yang tahu benar dengan dunia Roh bahkan saputangannya pernah menyembuhkan orang. Namun orang yang tahu benar tentang dunia Roh ini memilih untuk "membumi" dalam mengambil keputusan, tidak terus berada di "awang-awang"
Karena itu kita butuh kriteria tentang apa saja yang kita butuhkan sebelum kita mengambil keputusan untuk memilih, yaitu dengan 7 check list ini dan diharapkan calon PH kita memiliki nilai 60% di setiap poinnya. Jadi bukan ditotal baru 60%. hehe..
Kenapa kok tidak 50%? Karena angka 50 terlalu "mepet" untuk lulus. Kok tidak 70/80%? Karena kalau gitu, nanti semua orang mengejar Benny Hinn atau Reinhard Bonke.

7 Check List :

1. Komitmen Untuk Bertumbuh Secara Pribadi Di Dalam Kristus.
Otomatis yang non Kristen, sudah tidak masuk hitungan lagi.
Masing-masing dari kita diharapkan punya komitmen bertumbuh secara pribadi, bukan bersama di dalam Yesus. Karena kalau setiap pribadi tidak punya komitmen untuk bertumbuh secara pribadi, maka saat mereka menikah nanti, akan banyak masalah dalam kerohanian mereka, kalau tidak gagal, kerohanian mereka akan saling bergantung. Sedangkan kalau setiap mereka punya komitmen untuk bertumbuh secara pribadi dalam Yesus, maka mereka akan saling support dan menguatkan di saat yang satu lemah, bukannya justru jatuh bersama.

Flp 2:12 mengatakan bahwa "Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir"
Posisi/jabatan seseorang di gereja tidaklah menentukan, karena seringkali jemaat banyak yang mengejar WL nya saja, sehingga banyak yang single. Padahal belum tentu WL itu yang terbaik untuk kita. Justru mungkin orang yang terbaik buat kita sedang berada di samping kita, cuma mungkin dia bukan berada dalam pelayanan yang kelihatan di panggung, namun dia adalah orang yang bertumbuh dalam Tuhan.

Seorang WL seberapapun dia diurapi belum tentu cocok untuk jadi suami atau istri kita, karena urapan itu datangnya dari Tuhan, namun karakter itu datangnya dari kemauan dan keputusan kita masing-masing. Carilah orang yang "Growing in God" bukan "Glowing in God"


2. Visi Hidupnya Menyenangkan Tuhan
Flp 1:21-22a mengatakan "Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."
Visi hidupnya menyenangkan Tuhan. Orang itu hidupnya produktif, punya visi yang jelas, tahu kemana ia harus pergi, dan punya tujuan untuk/di dalam Tuhan.
Menyenangkan Tuhan adalah visi hidupnya dan Tuhan senang dengan visi hidupnya.


3. JujurLuk 16:10 mengatakan bahwa, " Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
Hati orang ini tulus, bukan berarti bodoh dan mudah dibodohi. Tapi kita bisa lihat orang ini punya hati yang tulus. Meskipun kadang ia bisa berbuat salah, namun ia menyesal dan ia punya keinginan untuk hidup benar


4. Dewasa dan Tanggung Jawab

1 Kor 13:11 mengatakan bahwa, "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."
Dewasa tidak hanya berbicara tentang umur meskipun umur itu penting. Ada orang yang sudah berumur 35 tahun namun masih belum mau bekerja.
Kenali pandangan dan cara hidupnya, maka dari itu penting sekali untuk kita berteman dekat lebih dahulu. Lihat bagaimana cara dia bergaul. Gentle atau tidak bagi yang lelaki. Noble atau tidak kalau itu wanita.
Akan sangat repot sekali kalau kita menikah dengan orang yang belum dewasa dan tidak bertanggung jawab.


5. Gambaran Diri yang Baik
Mat 22:39 mengatakan bahwa, "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
Mengasihi diri sendiri bukan berarti sama dengan mengasihani diri sendiri. Orang yang mengasihi diri sendiri tahu bagaimana caranya ia merawat dirinya sendiri.
Kamarnya tidak seperti kapal pecah, bukan berarti juga kamarnya harus kayak kamar hotel yang baru dibersihkan. Tapi orang ini tahu cara merawat kamarnya supaya kelihatan rapi dan bersih.
Apa jadinya kalau kita menikah dengan orang yang merawat diri sendirinya saja dia belum bisa?


6. Sikapnya Positif Terhadap Hidup
Flp 4:4 mengatakan bahwa, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!"
Ia mempunyai sikap hidup yang positif terhadap hidup. Tidak sedikit-sedikit mengomel. Menyalahkan diri sendiri. Sedikit-sedikit menggerutu. Memang kadang-kadang kita sering melihat calon pasangan kita gagal, tapi bukan berarti kita harus menghapus dari "daftar" kita. Mungkin karena habis ditipu orang, ia jadi marah besar. Tapi yang harus kita lihat adalah, itu adalah sikapnya saat ia lagi "tidak normal", lain cerita kalau memang marah-marah dan engomel itu adalah "normalnya" dia.
Maka dari itu, pertemanan sebelum pacaran itu sangat penting.


7. Jatuh Cinta
Kidung Agung 8:5-7 mengatakan bahwa, "Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? -- Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!


Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina."
Cinta itu sangat perlu, meskipun check list 1-6 terpenuhi tapi apa jadinya kalau kita menikah dengan orang yang tidak kita cintai dan setiap hari sampai seumur hidup kita, kita harus hidup dengannya. Selain gagal, kita juga sedang bermain dengan pencobaan moral yang besar dalam hidup kita, yaitu selingkuh. Dan akibatnya akan semakin fatal karena akan beresiko pada keselamatan pribadi kita.
Ada baiknya kalau kita menikah dengan best friend kita. Best friend tidak sama dengan old friend. Best friend juga bukan berarti kita harus mengetahui lebih banyak dari old friend nya.
Best friend bicara tentang ikatan friendship yang terbentuk, bicara tentang rasa saling menghormati satu sama lain, saling menerima, dan saling percaya. Kalau masalah pengetahuan akan masing-masing pribadi, saya percaya seiring dengan berjalannya waktu, kita juga akan tahu banyak tentang dia.

Milikilah dulu hubungan persahabatan yang sehat dengan si dia. Dukung dia dalam pertumbuhannya, baik rohani maupun karakternya. Jangan tumbuhkan cinta sbelum waktunya karena salah satu buah Roh adalah juga pengendalian diri. Kenalilah dulu dan beri dia kesempatan untuk bertumbuh karena itu akan sangat berdampak bukan hanya untuk kebaikan kita namun juga untuk kebaikannya sendiri.
Jangan campurkan antara kasih dan cinta. Jangan juga campurkan komitmen kita dengan Tuhan dan gereja, dengan cinta. Karena seringkali orang yang cintanya ditolak, ia langsung mundur dari Tuhan dan pindah gereja.


dikutip dari khotbah Bpk. Philip Mantofa